HIJRAH CINTA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Hello Guys..

Balik lagi sama aku, yeaaay 💙 
Untuk yang baru mampir di tulisanku perkenalkan aku Anna Nurlina. Kamu bisa panggil aku "Anna" ya atau kalau kamu mau panggil aku "Cinta" juga boleh hehehe.

Seperti biasa gak bosan-bosannya aku nanyain kabar kamu, gimana? Sehat kan? Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan baik ya.
Di tulisanku kali ini aku akan bahas agak personal sih, semoga kamu berkenan untuk membacanya sampai habis ya. Ini adalah kisahku.

Sebelum aku cerita aku mau tanya beberapa hal nih sama kamu. Pernah gak kamu merasa dititik paling sulit dalam hidup? Berada dititik paling rendah? Atau kamu merasa jadi manusia paling sedih sedunia? Kalau kamu pernah merasakan itu semua, kita sama guys! *tosss*

Oke, jadi aku mau ceritakan kisah hijrahku. Aku hijrah belum lama ini. Truly "benar-benar" merasa hijrah yang benar ya, baru-baru ini. Jadi aku mulai hijrah di akhir tahun 2019 kemarin. Tepat sekitar tanggal 28 November 2019. Aku merasa hidup kok gini amat ya, kayak ada sesuatu yang kurang gitu..

Btw, sebelum memulai hijrah aku sempat mengalami sakit yang cukup parah, aku sakit selama kurang lebih 4 bulan. Mulai dari bulan Agustus sampai November akhir. Sakit apa? Aku sakit tipes, campak, torch, flek, asam urat, sariawan (bercak putih) diseluruh mulut, kehilangan nafsu makan, bahkan hampir mati. Pokoknya hampir semua penyakit ditumpahkan pada saat yang bersamaan kala itu.

Pernah ngerasa hampir mau mati. Iya, aku pernah. Keadaan dimana aku udah kehabisan semangat untuk bisa bangkit lagi, sehat lagi. Aku turun 13 kilo selama sakit. Badanku kurus sekurus-kurusnya. Suatu waktu pas lagi mandi (hampir sembuh) aku ngerasa sedih banget ngeliat perawakan ku sendiri. Sampai aku bilang sama Uwa "Wa, Neng takut" lalu uwa jawab "Takut kenapa Neng? Ada apa?" Dia khawatir banget kalau aku yang ada didalam kamar mandi kenapa-kenapa. Kemudian aku malah tertawa terbahak-bahak dan jawab "takut liat badan sendiri, takut patah tulang-tulangnya. kurus banget hahahaha".

ini adalah penampakan tanganku guys, kurus banget kan? ini 35kg kalo gak salah :(
Oke kapan-kapan aku akan ceritakan lebih detail tentang sakitku itu ya.

Aku pernah nangis sampai kesulitan bernafas. Seguk-segukan. Bahkan sampai pingsan waktu itu. Yang aku rasain apa? *Duaaaaaar* SEMUANYA GELAP. SUNYI. HAMPA. SEPI. TAKUT. Aku pengen buka mata tapi kok gak bisa, kok susah banget. Yang aku inget saat itu cuma KEMATIAN. Apa ini saatnya aku mati ya? Tapi hati aku membantah, ENGGAK! BELOM! Seketika aku memohon sama Allah dalam hati "Jangan dulu ya Allah, aku masih punya tanggung jawab sama orang tuaku, masih ada adik-adikku yang harus aku biayai, masih ada pekerjaanku yang harus aku selesaikan, masih ada cicilan yang harus aku lunasin. Aku gak mau ninggalin beban."

Gak lama dari itu aku sadar, dari situ aku mulai berpikir. Gimana kalau aku mati ya? Ya ampun aku belum siap. Dan sampai kapanpun mungkin gak ada orang yang merasa siap untuk itu. Tapi sadarkah kalian? Yang aku inget itu semuanya cuma perkara DUNIA. Aku gak mau mati karena urusan duniaku belum selesai. Memang sedangkal itu pikiranku saat itu. Aku gak bepikir apakah kalo aku mati aku sudah punya bekal yang cukup? apakah aku punya amalan yang bisa membawa aku ke surga? sementara aku sadar dan tau sekali bahwa selama aku hidup banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal dunia, gak mikir kalo setelah hidup aku ini berakhir aku akan kemana? akan berada dimana. Oke aku mulai berpikir kalau saat itu Allah kasih aku satu kesempatan lagi untuk hidup dan perbaiki semuanya.

Singkat cerita, aku mulai membaik dan sembuh dibulan November. Aku sudah kembali ke Bogor, 17 November 2019. Oiya selama sakit aku tinggal di Bogor - Bekasi - Cilacap. Aku mulai masuk kerja lagi tanggal 27 November 2019. Saat itu aku mulai perbaiki shalatku, ngaji, dzikir, ibadah sunnah pokoknya perihal yang mendekatkan diri pada Allah SWT. Dan seketika orientasi ku berubah, pemikiran pun berubah. Semua yang aku lakukan semata hanya ingin berbuat baik, hanya ingin Allah ridha, hanya ingin memperberat timbangan kebaikan di yaumul hisab, hanya ingin berada di surga dan bertemu Allah. Dan tidak ingin menyeret kedua orang tuaku ke dalam api neraka.

Perubahan-perubahan itu membawaku pada gerbang yang baru dalam kehidupan. Aku mulai berubah dalam bersikap, dalam berbuat sesuatu, dalam berbicara dan mengambil keputusan.
Saat itu aku sudah memiliki tunangan, kami sudah menjalani hubungan selama 5 tahun. Setelah aku hijrah, aku putuskan untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pemilik hidup. Karena saat itu aku disadarkan bahwa apa yang aku jalani selama ini mungkin ada ketidak ridhaan Allah didalamnya. Sehingga aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan tunanganku. Sakit? Banget. Sedih? Pasti. Gagal menikah (dengan dia) luar biasa campur aduk rasanya. Tapi satu hal yang selalu aku ingat, semuanya hanya TITIPAN. Ingat TITIPAN

"Dan aku selalu yakin apa yang melewatkanku tidak akan menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan melewatkanku." -Umar Bin Khattab.   

Ketika kamu jatuh cinta, jatuh cinta dululah dengan Sang Pemilik dia, Allah SWT. Jatuhkan pengharapan hanya kepada Allah. Enggak! aku bukan lagi nyeramahi kamu, aku hanya sedang menguatkan diri sendiri untuk tetap tegak pada keputusan yang sudah aku ambil untuk menjauhi maksiat. Dan menjauhi pengharapan pada makhluk-Nya yang lemah. Karena aku sangat yakin takdir gak akan pernah salah.


 Selama ini aku sudah sangat jauh melangkah menjauhi sang pemilik. Ibadah? iya. Shalat? iya shalat tapi gak pake rasa hanya karena terpaksa. Pernah gak kamu merasa kayak gitu? semoga enggak ya.. Oiya waktu sakit juga aku pernah beberapa kali ruqyah mandiri karena "katanya" sakitku juga dipengaruhi dari hal-hal yang diluar medis. Ini aku gak tau sih benar atau tidaknya, tapi dari sepengalamanku memang agak aneh juga sakitnya. Aku berubah jadi linglung, bicara banyak ngelantur, gak mau ditinggal sedikitpun oleh mama, waktu ruqyah nangis-nangis sampai jerit-jerit juga, setiap masuk waktu maghrib maunya tidur terus. Dan pernah juga di obati dengan yang faham dari segi agama (Ustadz), atau biasa disebut "syareat". Sejujurnya sampai saat ini aku masih takut sih, syareat itu termasuk bagian dari dosa syirik atau bukan ya? Btw tapi aku bukan berobat ke dukun loh ya.. Buat kamu yang pernah mengalami pengalaman yang sama kaya aku boleh loh kita sharing.. 

Dan sekarang alhamdulillah aku menjalani hari-hariku seperti biasa. InsyaAllah lebih baik dari aku yang kemarin-kemarin. Ibadah sudah bukan lagi karena terpaksa tapi lebih karena kebutuhan yang harus aku penuhi dan jalani dengan ikhlas. Aku ingat seseorang pernah bilang 
"Allah tidak akan mengambil sesuatu dari hambanya kecuali menggantinya dengan yang lebih baik."


Terus gimana tuh hubungannya 5 tahun berakhir gitu aja? yah sayang dong? galau dong? *kata netizen*
 Soal ini nanti kalau sudah siap aku akan coba untuk ceritakan juga ya..

Pokoknya pada intinya, hidayah itu bukan hanya ditunggu tapi dijemput. Dan ingat sesuatu yang terjadi pada manusia bila itu kebaikan maka datangnya dari Allah SWT tapi bila itu keburukan datangnya pasti dari manusia. Perkara yang bisa dikuasai oleh manusia adalah PILIHAN, dan pada perkara yang tidak bisa dikuasai oleh manusia adalah TAKDIR. Ingat juga ya amal baik kita belum tentu dicatat dan diterima, tetapi amal buruk kita sudah pasti dicatat dengan sempurna. Husnudzon terhadap apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, yakin kalau semuanya kehendak Allah. Bersabar dan bersyukur adalah koentji guys untuk aku bisa lewati semuanya dengan baik. Do'akan aku istiqamah ya guys.. Aamiin..

Nah segitu dulu ya cerita kali ini, semoga ada hal baik yang bisa kamu ambil dari cerita kali ini. Sebenernya ada banyak banget yang belum aku ceritakan. Kayanya lebih enak kalau kita cerita sambil ngopi deh. Hihihi.

Terima kasih sudah membaca sampai habis, semoga berkah dan bermanfaat. Sampai jumpa di tulisanku berikutnya yaa..
Jangan lupa untuk follow @ananulina di instagram ya. Dan jangan lupa juga untuk komentar ya, kasih masukan atau saran untuk aku nulis apa lagi kedepannya. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Komentar

  1. MasyaAllah, semoga kamu selalu dalam lindungan Allah swt dan selalu bahagia dunia & akhirat aamiin allahuma aamiin.. ily kak!💕

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yaAllah ya robbal alamin.. Semoga kamu sekeluarga juga bahagia dunia dan akhirat ya Anggi, terima kasih sudah membaca 💙

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

New Wardah Lightening Series

#EyeMakeUpWithMask in New Normal Condition

NEW NORMAL NEW SKINCARE NEW ME!